Minggu, 11 Januari 2009

Self Image

Self Image: Gimana Cara Ningkatinnya?

Orang suka punya cap tertentu atas diri kita. Kadang ada predikat sotoy, biang kerok, nerd, atau apalah! Gimana mengubah imej itu?

Memang nggak gampang. Tapi kalo nggak dimulai, ya nggak ada kemajuan dong.

SELF IMAGE IS....
Sebelum bikin gerakan perubahan, kita musti tau dulu apa itu self image bukan? Well, definisi dalam bahasa Inggris-nya: Self image is how you see yourself and how you believe others see you! This may be how you view yourself physically or your opinion of who and what you are.

Nah, kalo dijembrengin dalam bahasa Indonesia, self image tuh kira-kira meliputi:
1. Gimana kita melihat/ menilai diri kita secara fisik (penampilan luar maksudnya).
2. Gimana kita melihat/ menilai karakter or kepribadian kita.
3. Kita pengen jadi sosok seperti apa?
4. Gimana orang lain menilai kita, menurut perkiraan kita.
5. Seberapa suka/cinta kita pada diri sendiri, dan seberapa suka/ cinta orang lain pada diri kita menurut perkiraan kita.
6. Apa cap/ status yang pengen kita miliki?

HUBUNGAN SELF IMAGE DENGAN SELF ESTEEM
Self image dan self esteem itu sebenarnya berbeda. Kalo self image.... Baca lagi deh tulisan di atas. Sementara self esteem lebih pada.... How you feel about yourself!

Tapi, antara self image dan self esteem tuh saling berhubungan. Yoi. Coba aja pikir, kalo kita aja udah ngerasa diri kita kacrut dalam berbagai hal, ya jelaslah penghargaan kita terhadap diri sendiri juga jadi rendah!

SELF IMAGE YANG BURUK, AKIBATNYA BAKAL....
Yang utama dan terutama tuh mengganggu relationship! Dengan ortu, saudara-saudara, pacar, gebetan, teman-teman, guru.... Bahkan bisa sampe dengan orang lain yang baru kita kenal atau malah belum sempat kenalan.

Kok bisa? Sebuah pepatah bijak bilang: gimana lo berpikir dan memandang diri lo, begitu pula yang akan orang pikirkan dan pandang tentang lo!

Lagian, dengan self image yang buruk, kemampuan berkomunikasi otomatis jadi minus. Dengan kemampuan berkomunikasi yang minus, efeknya peluang orang-orang di sekitar salah persepsi terhadap diri kita juga makin besar. Soalnya, kemampuan berkomunikasi yang minus umumnya hanya akan mengekspos sisi-sisi negatif diri kita doang!

Makanya, sebenarnya sisi petakilan kita cuma sedikit, eh, jadinya malah keliatan kayak trouble maker sejati. Sebenarnya kita berusaha nggak banyak omong untuk menjaga supaya nggak dicap sok pinter, eh, justru dianggap bego. Bahaya kan?

GIMANA CARA MENG-IMPROVE SELF IMAGE?1.Bikin list apa aja yang lo suka dari diri lo. Meliputi segala hal ya? Penampilan, karakter/ kepribadian, juga skill.2.Change negative thoughts to positive ones! Caranya, fokus pada hal-hal positif yang lo miliki dan lupakan sejenak hal-hal negatif yang ada pada diri lo. Artinya, bukannya ngajarin lo untuk jadi belagu nggak juntrung. Tapi, karena selama ini imej yang melekat terlanjur imej yang buruk, kadang kita jadi berpikir bahwa emang begitulah diri kita. Dari orok udah nggak bener! Padahal kan nggak gitu juga....3.Inget-inget, compliment apa aja yang pernah lo terima dari orang lain ketika lo melihat/ menilai/ bertingkah laku positif/ baik. Ini berguna untuk menumbuhkan self support dalam rangka ngerubah imej yang kadung buruk.4.Berusaha menumbuhkan rasa percaya diri bahwa lo bisa menghapus imej buruk yang nempel pada diri lo, karena pada dasarnya lo emang nggak seburuk itu! Lakukan pembuktian-pembuktian bahwa lo emang oke. Contoh, misalnya selama ini terlanjur dianggap gaptek. Coba “dekati” beberapa perangkat tekhnologi yang ada, lalu bermain-main dengan “mereka”. Man, asal berani ngulik dikit, pasti jadi banyak ngerti kok.5.Tumbuhkan pula keyakinan kalo lo adalah sosok yang penting di muka bumi ini, dan hadapi dengan santai semua kritik, sindiran, tatapan sinis, bahkan tindakan sarkasme dari orang-orang di sekitar. Semua terjadi pasti karena ada sebabnya kan? Dan, imej yang buruk itulah biang keladinya! But, seperti yang udah dibilang di awal: lo adalah sosok yang penting di muka bumi ini. So, seburuk apapun imej itu, lo nggak akan binasa hanya karena imej! Inget aja: semua orang pernah tuh mengalami fase poor self image. Kalo orang lain bisa berubah, lo juga pasti bisa berubah.6.Take on challenges positively and surprise yourself! Yap, biasanya kalo udah kadung punya imej buruk bawaannya jadi pesimis duluan. Nggak berani nyoba sesuatu yang bertentangan dengan imej itu! Takut dikira.... Takut dianggap.... Hah! Kenapa musti nggak berani? Ayo coba dan buktikan bahwa lo nggak seperti yang orang-orang bilang!7.Mendekatlah dengan orang-orang yang terkenal punya self image yang bagus. Yang disalutin banyak orang, yang dikagumi banyak orang.... Ini penting! Karena dari mereka, lo akan banyak mendapat inspirasi buat berubah lebih baik.8.Share your progress toward a better self image with family and friends! Yoi. Selain butuh self support, setiap orang juga butuh support dari lingkungan. Nah, dari sekian luasnya lingkungan kita, keluarga dan teman-teman dekat adalah lingkungan yang paling besar sumbangsihnya dalam membuat kita jadi lebih baik. Makanya, nggak perlu malu untuk mengaku bahwa kita ingin berubah kepada mereka. Dan, jangan pernah lupa memperlihatkan setiap perubahan positif yang berhasil kita capai kepada mereka. Dari mulut mereka lah nantinya kabar tentang perubahan imej kita akan tersebar luas, hingga kita (mudah-mudahan) nggak lagi harus menyandang imej buruk.

INDIGO

Sixth Sense - Indigo Child

Sixth sense = indera keenam. Indigo child = anak-anak yang punya indera keenam. Berarti, orang punya sixth sense itu indigo child? Lo termasuk?

Logikanya sih gitu. Tapi, ternyata nggak lho! Orang yang punya sixth sense, belum tentu indigo child. Sementara indigo child, udah pasti punya sixth sense.

SIXTH SENSE
Sixth sense. Kalo diterjemahin plek-plekan, artinya adalah indera keenam.
Yoi. Secara kasat mata, indera yang kita miliki emang cuma ada lima. Hidung, mata, mulut, telinga, dan kulit. Tapi, menurut ajaran spiritual dari India, ada satu mata lagi yang nggak keliatan, yang letaknya konon di antara dua alis kita, pas di tengah-tengah jidat. Sehingga kalo dijumlahin, mata kita semuanya ada tiga! Mata ketiga inilah si indera keenam tadi.

Oleh orang India, mata ketiga yang disebut dengan cakra ajna (cakra = sumber energi dalam tubuh manusia, sedangkan ajna = di tengah), dianggap sebagai indera yang spesial. Sebab, mata ketiga tersebut memungkinkan kita memiliki kemampuan-kemampuan lebih. Yaitu:

1. Telepathy (kemampuan membaca pikiran).
2. Clairvoyanc (kemampuan melihat peristiwa yang terjadi di tempat lain).
3. Precognition (kemampuan meramalkan kejadian yang akan datang).
4. Retrocognition (kemampuan buat melihat peristiwa di masa lampau).
5. Mediumship (kemampuan menggunakan roh sebagai medium).
6. Psychometri (kemampuan menggali informasi lewat sebuah benda).

KITA JUGA PUNYA INDERA KEENAM

Lajut ngomongin soal indera keenam, pada dasarnya semua orang memiliki sixth sense kok. Cuma, ada yang udah terbuka, ada yang belum. Dan yang udah terbuka, ada yang udah terasah dengan tajam, ada yang belum.

So, kalo kita emang pengen sixth sense kita terbuka dan tajam, ya tinggal dilatih aja! Caranya? Berusaha menghilangkan pikiran-pikiran duniawi (terutama yang negatif), juga menghilangkan ego. Dengan begitu batin akan terasa lebih tenang, dan pikiran hanya terfokus pada Yang Maha Kuasa. Sehingga, energi dalam diri kita bisa nyambung dengan energi yang lebih tinggi: energi Yang Maha Kuasa.

Dengan sixth sense yang udah terbuka dan tajam, kita bisa menembus dimensi ruang dan dimensi waktu. Sebab, dua dimensi ini pada hakikatnya sulit kita tembus karena keterbatasan panca indera aja.

KELENJAR PITUITARI
Ini pertanyaan paling mendasar: apa kata ilmu pengetahuan ilmiah tentang sixth sense?

Penelitian medis jaman dulu sih bilang kalo sixth sense bersumber pada kelenjar pituitari yang ada di dasar otak manusia. Katanya, pada masa manusia baru muncul di bumi, jarak antara manusia dengan energi Yang Maha Kuasa masih dekat. Penyebabnya, kelenjar pituitari manusia masih menonjol ke luar seperti antena. Kelenjar ini kan berfungsi memancarkan sinyal yang menghubungkan energi yang ada dalam tubuh manusia dengan energi Yang Maha Kuasa.

Kalo sekarang, kelenjar pituitari udah kecil. Size-nya tinggal segede biji kancang ijo! Makanya, meski letak dan fungsinya masih sama seperti dulu, kelenjar pituitari sulit memancarkan sinyal yang menghubungkan energi yang ada dalam tubuh manusia dengan energi Yang Maha Kuasa.
Itu teori medis! Kalo dari sudut pandang ilmu psikologi, sixth sense katanya terjadi karena perkembangan otak kanan manusia udah sangat maju. Otak sebelah kanan kan pusat kemampuan belajar bahasa, keindahan, dll., yang intinya mengasah kepekaan jiwa. Nah, jika jiwa udah peka, otomatis intuisi kita juga lebih tajam toh?

INDIGO CHILD
Istilah indigo child pertama kali dipopulerkan oleh Lee Carroll dan Jan Tober, lewat buku mereka yang berjudul The Indigo Children: The New Kids Have Arrived. Lee dan Jan bilang, indigo child adalah orang yang memperlihatkan serangkaian kemampuan psikologis yang baru dan nggak biasa.

Lebih jauh mengulik istilah ini, bila kita bahas dengan cara dipenggal, indigo artinya campuran warna ungu dan biru. Dalam ilmu metafisika (ilmu yang mempelajari hal-hal nonfisik, RED.), dijelaskan bahwa setiap manusia punya tujuh sumber energi (cakra). Nah, masing-masing sumber energi kalo dijabarin ke dalam spektrum cahaya akan memperlihatkan warna yang berbeda-beda. Salah satunya warna indigo, yang terpancar dari cakra ajna. Sehingga, seseorang yang sixth sense-nya udah terbuka, aura yang menyelubungi dirinya akan berwarna indigo.

Terus, kenapa nggak ditulis indigo aja, tanpa embel-embel child? Soalnya, mereka berbeda dengan pemilik sixth sense lain. Mereka tuh generasi baru, Bro. Baru bermunculan di milenium ketiga! Di milenium pertama dan milenium kedua para indigo child belum ada, meskipun orang-orang yang sixth sense-nya udah terbuka dan tajam bertebaran di mana-mana.

Kemunculan para indigo child di milenium ketiga ini bukan tanpa alasan. Menurut cerita yang beredar, mereka membawa misi-misi tertentu. Dengan segenap kemampuan lebih yang diperoleh dari terbuka dan terasahnya sixth sense mereka sejak lahir, para indigo child diutus oleh Yang Maha Kuasa untuk membawa pencerahan di dunia yang makin hari makin ancur. Mereka diharapkan bisa mengembalikan kembali keseimbangan alam!

EVOLUSI DNA
Buat penjelasan ilmiah mengenai indigo child, ada sesuatu yang unik. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa susunan DNA para indigo child berbeda dengan susunan DNA manusia kebanyakan.

DNA itu kan bertugas menyampaikan informasi genetik dalam sebuah sel. Umumnya, dalam susunan DNA manusia ada bagian-bagian yang disebut junk DNA. Pada seorang indigo child, bagian itu plus beberapa bagian lainnya yang belum teridentifikasi oleh para ilmuwan, memperlihatkan susunan yang lebih rapih dan lebih giat bekerja dibandingkan pada orang-orang yang bukan indigo child.

Tapi, apakah evolusi DNA ini yang menyebabkan seseorang menjadi indigo child, sampe sekarang tetap belum bisa dipastikan. Dan, apakah evolusi DNA ini nge-link dengan hal-hal ajaib yang kerap ditunjukkan oleh para indigo child (seperti: memiliki otak superjenius, atau bisa sembuh total secara alamiah dari penyakit-penyakit yang belum ditemukan obatnya kayak HIV/AIDS), juga belum ketauan jelas!

CIRI-CIRI INDIGO CHILD
Ini yang rada susah buat diobrolin. Selain ciri memiliki kemampuan-kemampuan sixth sense sejak lahir, indigo child jelas punya ciri lain. Hanya aja, ciri-ciri lain tersebut nggak bisa dibilang absolut. Sebagian indigo child yang memperlihatkan ciri yang dimaksud, sebagian malah nggak sama sekali.

Cuma ada satu benang merah yang bisa ditarik: indigo child sering kali didiagnosis salah oleh orang-orang di sekitarnya! Mereka kerap dinilai sebagai anak-anak yang menderita gangguan psikologis. Contoh: gangguan konsentrasi, gangguan bipolar (sebentar seneng, sebentar sedih, dengan alesan yang nggak jelas), bahkan skizofrenia (gila) sekalian.

Semua ini dipicu oleh pandangan mereka yang nggak cocok dengan orang kebanyakan. Misalnya aja, mereka nggak bisa mentolerir sikap otoriter. Soalnya bagi mereka, setiap manusia di muka bumi tuh ditugaskan untuk sama-sama mengelola dunia, bukan saling menekan. Yang lain, mereka juga nggak bisa nerima sistem-sistem yang terlalu berorientasi ritual dan nggak memakai kreativitas tertentu. Makanya ujung-ujungnya mereka suka memilih menarik diri dari lingkungan.

UPP

hari ini, Senin 12 Januari 2009, lokasi di UPP ato klo dipanjangin lagi jd Unit Pelayanan Psikologi...

Hari ini jadwal aku jaga di UPP, dari jam 08.00 - 12.00 WIB, waktu normalnya seh..tapi klo lgi ada klien bisa mpe sore...
Hari ini + skrg aku lagi jaga sendirian... temen2 yang lain, dina & any, lagi pada jaga/ngawas ujian akhir di kampus ku tercinta, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta..